Bismillah, tetap seperti biasa, mengumpulkan semangat dan mencuri waktu untuk update blog kembali. Kali ini saya posting resep bakso sapi homemade. Bakso sapi memang barang langka di Korea ini, ada sebenarnya di Toko Asia bakso sapi frozen halal tetapi melihat dari tampilannya seperti kurang menarik, hihiii... Sebagai bakso lover alias penggemar bakso, tentu setelah beberapa bulan di Korea ini ingin sekali menikmati semangkok bakso yang nikmat dan halal. Akhirnya saya mencoba membuatnya dengan menggunakan peralatan seadanya (blender daging kecil, panci kecil, kompor cuma satu tungku, dan diselingi menemani Nadhifa main yang bolak balik nanya ini itu, hehee...). Alhamdulillah bakso sapinya jadi juga dan hasilnya cukup memuaskan bagi saya, walaupun saya hanya menggunakan daging sapi frozen yang dibeli di Toko Asia, karena daging sapi halal yang segar disini tidak bisa didapatkan di pasar biasa apalagi di kota kecil seperti tempat tinggal saya sekarang. Jadi ya tidak ada daging segar, daging frozen pun jadi :)
Hasilnya memang tidak akan sekenyal jika menggunakan daging sapi segar. Tapi buat saya bakso ini sudah cukup kenyal dan mulus juga tentu dagingnya terasa, bukan seperti makan bakso tepung, hihiii... Dan yang senang tentunya bisa makan bakso lagi di Korea, apalagi ketika Nadhifa komentar "Waaawwww... Baksooooo... Asyikkk makan bakso. Bunda kok pinter amat sih bikin baksonyaaa..." Hehehee, komentar polos dari seorang anak balita ketika melihat bulatan-bulatan mengambang di panci :D
(
Bakso yang sudah selesai direbus dan mengambang, menggoda selera sekali bukan, hihiii...)
Sekilas berbagi sedikit pengetahuan yang saya tau tentang bakso. Dalam pembuatan bakso memang faktor kekenyalan menjadi nomor satu yang diinginkan. Jika ingin membuat bakso yang kenyal, ada 2 macam cara yang bisa dilakukan. Yang pertama adalah menggunakan daging sapi segar yang baru saja dipotong dari penjagalan, kita harus ke pasar subuh-subuh untuk mendapatkannya kemudian langsung menggilingnya ke tempat penggilingan bakso di pasar dengan menambahkan bahan-bahan lain sesuai resep yang kita punya. Jika menggunakan daging sapi yang segar ini, bakso akan kenyal walaupun tanpa penambahan bahan pengenyal.
Yang kedua adalah dengan menggunakan bahan pengenyal bakso, bubuk pengenyal ini biasanya sudah disediakan oleh tukang jasa penggilingan bakso di pasar bentuknya serbuk berwarna putih (tukang jasa penggilingan bakso biasanya menyediakan bubuk pengenyal dan bubuk penyedap). Bubuk pengenyal ini macam-macam jenisnya, ada yang food grade dan ada juga yang non-food grade (seperti contohnya borax). Setahu saya bubuk pengenyal yang sangat banyak dipakai adalah jenis STP (Sodium Tripoly Phospat) atau di pasar sering disebut 'obat bakso' (poly powder) karena harganya yang murah dibanding pengenyal lainnya, kita bisa dapatkan di toko bahan kimia. STP ini termasuk yang food grade dan diizinkan dengan takaran tertentu (hanya sedikit saja dari total berat adonan), jika penggunaannya tidak sesuai takaran juga bisa berakibat tidak baik untuk tubuh. Ada juga bubuk pengenyal bakso yang alami dari bahan karagenan hanya saja harganya mahal jadi kurang diminati oleh para produsen bakso :)
Di antara 2 cara tersebut, sepertinya lebih banyak tukang bakso yang memilih memakai bahan pengenyal ketimbang harus menggunakan daging super segar yang harus diburu subuh atau dini hari. Walaupun ada juga yang memilih tidak memakai pengenyal dengan rela membeli daging segar subuh hari. Semuanya pilihan masing-masing.
Sewaktu masih di Indonesia, jika saya sedang ke pasar pernah beberapa kali memperhatikan kegiatan di tukang jasa penggilingan bakso. Bahan-bahan yang dimasukkan ke mesin penggilingan berbeda-beda sesuai permintaan dan 'resep' dari masing-masing pedagang baksonya. Kualitas bakso yang dihasilkan pun berbeda-beda, dari yang super sampai yang ekonomis (dengan menambahkan bahan tambahan lainnya ke dalam adonan) dan tidak lupa kedua jenis 'bubuk putih' (bubuk pengenyal dan bubuk penyedap) pun hampir selalu dimasukkan. Berharap semoga saja tidak ada yang menggunakan borax ke dalam baksonya ya, soalnya saya penggemar bakso, hehee...
Membuat bakso sebenarnya tidak begitu sulit, yang sulit itu cari uang buat beli dagingnya secara daging mahal, hahahaaa... (becanda yaa... hehee). Bahan-bahan yang digunakan pun tidak banyak dan mudah didapat. Hanya saja untuk saya yang sedang merantau ke Korea ini, menggunakan daging frozen halal adalah yang bisa saya pilih untuk membuat bakso dan juga saya hanya punya blender daging ukuran kecil yang ternyata tidak mampu menggiling daging dengan basis 500 gram, akhirnya saya harus sabar membagi adonan menjadi 2 bagian dan menggilingnya 2x supaya blender saya tidak rusak dan cepat panas. Hitung-hitung melatih kesabaran lah ya, tapi setelah baksonya jadi alhamdulillah puas dan terbayarkan deh ^_^
Selalu pilih daging yang tidak ada bagian lemak putihnya atau jikapun ada sedikit saja dan usahakan menyisihkan lemak tersebut sebelum dipakai. Jika daging yang digunakan berlemak banyak, hasil baksonya tidak bagus karena lemak akan mencair ketika adonan bakso dimasak yang menyebabkan tekstur baksonya jadi tidak bagus.
Usahakan menggiling daging sehalus mungkin, semaksimal blender atau food processor (FP) yang Anda miliki di rumah, jadi jangan asal tergiling saja tapi juga sampai benar-benar halus (terutama untuk bakso polos) walaupun tetap tergantung kinerja masing-masing alat yang kita punya. Oleh karena itu memang menggiling di rumah tidak akan sampai sehalus mulus adonan bakso yang digiling di pasar menggunakan mesin penggilingan khusus adonan bakso.
Jika dirasa blender atau FP sudah panas, hentikan menggiling dan lanjutkan kembali setelah agak dingin. Panas dari blender atau FP akan merusak tekstur daging yang akan tambah mengurangi kekenyalan daging. Itulah kenapa dalam membuat bakso kerap kali ditambahkan es batu, tujuannya untuk menjaga kekenyalan daging.
Jika kita pernah melihat adonan bakso yang digiling di tukang penggilingan bakso di pasar, hasil akhir adonannya mulus seperti bubur/paste, tapi jika kita membuatnya di rumah mungkin tidak bisa terlalu mulus seperti itu tapi yang penting enak dan sehat lah yaaa karena kita tau bahan-bahan yang digunakan :)
Setiap orang pasti punya resep bakso yang berbeda-beda dengan tekstur bakso yang dihasilkan sesuai selera masing-masing juga. Yang pasti home cooking is always the best lah yaaa (pembelaan diri karena gak bisa jajan bakso di Korea, hahaaa...). Ya, jangankan kita, tukang bakso aja pasti resep baksonya beda-beda kan, hehehee...
Buat yang mau mencoba bikin bakso sendiri di rumah, di bawah ini resep bakso homemade yang saya buat, benar-benar homemade karena menggiling dagingnya di rumah ^^
BAKSO SAPI
by Ricke Indriani
Bahan:
500 gram daging sapi tanpa lemak (jika memungkinkan pilih yang segar, tapi kasus saya pakai yang frozen)
150 gram es batu, hancurkan (bisa juga menggunakan air es super dingin)
50 ml putih telur
3 siung bawang putih, iris tipis, digoreng
3-5 siung bawang putih, haluskan
2 sdt garam (15 gram)
1/2 sdt soda kue (bisa juga baking powder)
100 gram tepung sagu tani/tapioka (ukuran tepung terkadang berbeda-beda sesuai selera masing-masing saja)
Air dalam panci untuk merebus bakso.
Cara membuat:
1. Potong-potong daging agar lebih mudah dihaluskan. Masukkan dalam blender daging atau food processor (FP) beri setengah bagian es batu. Giling hingga halus. Masukkan putih telur, bawang putih goreng, bawang putih halus, garam dan sisa es batu. Giling lagi hingga benar-benar halus.
2. Masukkan tepung sagu tani/tapioka dan soda kue (atau baking powder), giling lagi hingga menjadi adonan pasta yang lembut dan mulus.
3. Didihkan air dalam panci untuk merebus. Setelah mendidih, matikan api (atau pakai api yang kecil sekali agar air jangan bergolak mendidih cukup hanya panas saja).
4. Ambil segenggam adonan bakso kemudian kepalkan tangan dan tekan jemari hingga adonan menyembul keluar dari sela ibu jari dan telunjuk, celupkan sendok ke air dingin (tujuannya agar sendok tidak lengket ke adonan) kemudian angkat bulatan adonan dengan sendok dan masukkan ke dalam air panas dalam panci. Bisa juga dibulatkan dengan bantuan 2 buah sendok teh. Lakukan hingga adonan habis. Biarkan bakso sampai mengambang, kemudian nyalakan/besarkan sedikit apinya dan masak kembali dengan air mendidih kecil selama 5 menit agar bakso matang sempurna.
5. Siapkan air dingin dalam wadah/baskom, angkat bakso yang sudah matang dari panci dan masukkan ke dalam air dingin. Biarkan hingga dingin. Tiriskan dan bakso siap dipakai.
6. Bakso fresh tanpa pengawet hanya tahan seharian saja di suhu ruang, tahan seminggu dalam suhu kulkas/chiller dan tahan hingga 2-3 bulan dalam suhu beku/freezer.
(
Bahan-bahan baksonya, tepungnya lupa difoto karena belum ditimbang, hihiii... Yang di talenan itu bagian lemak dan tetelan yang saya pisahkan dari dagingnya)
(
Daging yang saya gunakan setelah di-thawing hingga lemas kembali)
(
Hasil maksimal daging yang digiling dengan blender daging kecil yang saya punya)
(
Hasil akhir adonan bakso, pengennya lebih halus lagi tapi blender sudah gak kuat, hehee...)
Tips:
- Soda kue (atau baking powder) fungsinya untuk membantu bakso mempunyai pori halus di dalamnya. Adanya pori ini membantu bakso menyerap bumbu-bumbu dan kaldu dalam kuahnya sehingga rasanya lebih enak.
- Jika menginginkan bakso dengan tekstur yang lebih renyah, bisa juga dicampur dengan sedikit fillet dada ayam. Misalnya 400 gram daging sapi dan 100 gram fillet dada ayam. Tapi saya hanya menggunakan full daging sapi saja.
- Pada saat membulatkan adonan, telapak tangan bisa dioles dengan sedikit minyak goreng agar adonan tidak terlalu lengket di tangan. Kepal-kepal dulu dengan tangan agar permukaan adonan mulus sebelum digenggam dan ditekan keluar.
- Jangan memasukkan bakso langsung ke dalam air yang bergolak mendidih karena air yang sedang bergolak akan merusak permukaan bakso sehingga hasilnya jadi tidak mulus. Bakso yang matang secara perlahan juga teksturnya jadi lebih baik. Ketika bakso sudah mengambang semua baru didihkan.
- Jumlah bulatan bakso yang dihasilkan tergantung ukuran bakso yang dibuat, semakin kecil bulatannya semakin banyak jumlahnya, hehee...
- Jika akan menyimpan bakso dalam kulkas atau freezer, simpan dalam plastik atau zipper bag yang tertutup rapat agar bakso tidak menjadi kering.
Untuk kuah baksonya, saya dapat tips dari kenalan dan tetangga di Indonesia yang punya usaha bakso. Paling nikmat memang kuahnya dibuat dari kaldu tulang kaki sapi dan juga ditambah dengan daging tetelan sapi. Bumbunya standar saja bawang putih, bawang merah, garam, gula pasir, merica bubuk, pala bubuk (saya suka pakai ini) atau ditambah kaldu bubuk bila suka. Karena di kota saya ini tidak ada tulang kaki sapi halal (di kota lain yang lebih besar mungkin ada), kemarin saya membuat kuah baksonya hanya menggunakan daging tetelan sapi saja yang saya dapatkan dari bagian yang disisihkan dari daging yang dipakai untuk membuat baksonya.
Selamat nge-bakso yaaa... Salam hangat dari South Korea ^_^