KLAPPERTAART
Klappertaart (Indonesian Coconut Pudding/Cake), adalah dessert khas Manado yang merupakan salah satu kuliner warisan Belanda. Klappertaart sendiri bisa diartikan kue kelapa. Ada 2 macam klappertaart, yang versi lunak (seperti vla custard/pudding lembut) dan ada juga yang versi potong (agak padat dan biasanya menggunakan roti tawar sebagai bahan pengisi agar lebih kokoh saat dipotong).
Metode pembuatannya juga ada 2 macam, baked dan unbaked. Yang versi baked klappertaart dipanggang dengan cara au bain marie di dalam oven dan biasanya menggunakan topping meringue (putih telur yg dikocok kaku), kalau yang versi unbaked semua bahan dimatangkan diatas api (kompor) kemudian didinginkan dan dibekukan dalam kulkas seperti membuat pudding. Menurutku teksturnya sama saja lembutnya karena yang dipanggang pun dengan cara au bain marie (steam bake) jadi tetap lembut hasilnya.
Klappertaart yang aku posting kali ini yang menggunakan metode unbaked, jadi tanpa dipanggang alias need no oven. Resepnya hasil utak atik dari resep Wilton, Teh Uceu dan Hanna’s Klappertaart, heheheee… Maklum amatiran jadinya cuma bisa modifikasi doank, xixixixixiiiii… Resepnya adaptasi dari Wilton dan Teh Uceu, cara membuatnya adaptasi dari Hanna’s Klappertaart yang menggunakan metode unbaked. Yang pasti sebagai Muslim aku ga pake rhum/pasta rhum/essence rhum yang menurut fatwa MUI tetap haram bagi Muslim (silahkan baca infonya disini)
Bikinnya gampang, tapi harus telaten saat mengaduk di atas api, harus continue dan api kecil. Pengadukan searah jangan bolak balik dan juga diaduk sampai ke dasarnya agar tidak mengerak dan menggumpal di bagian bawah. Pengadukan yang tidak sempurna akan mengakibatkan adonan menjadi bergerindil kasar.
Bahan:
750 ml susu cair (fresh milk)
150-200 gram gula pasir (tergantung kadar kemanisan yang disuka)
250 ml fresh cream/whip cream cair (atau bisa dibuat dari whip cream bubuk dicampur dengan air takaran sesuai instruksi pada kemasan)
125 gram tepung maizena
75 gram terigu protein sedang (all purpose)
150 gram butter/margarine
6 butir kuning telur, kocok lepas
5 butir kelapa muda, dikeruk (pilih yang berdaging putih tapi masih lunak) ~ bisa ditambah/dikurangi sesuai keperluan, lebih banyak kelapa mudanya lebih asyik ;)
½ sdt essence vanilla
Topping (Original):
Kenari, panggang dan cincang atau iris memanjang
Kismis, potong 2, rendam air panas sebentar, peras dan tiriskan
Kayu manis bubuk
Cara membuat:
1. Campur fresh cream/whip cream cair, tepung maizena, tepung terigu dan telur. Aduk rata hingga lembut dan tercampur rata tidak bergerindil. Sisihkan.
2. Panaskan susu cair dan gula pasir, aduk hingga gula pasir larut dan susu mendidih (gunakan api kecil saja dan aduk terus agar susu tidak pecah). Masukkan campuran fresh cream/whip cream ke dalam susu. Aduk dengan cepat sampai rata dan halus sampai mengental. Aduk terus perlahan dan continue sampai adonan panas dan meletup-letup. Matikan api.
3. Panas-panas, masukkan butter/margarine, aduk rata hingga seluruh butter/margarine larut. Masukkan kelapa muda. Aduk rata. Masukkan essence vanilla. Aduk rata.
4. Tuang ke dalam pinggan kaca atau cup alumunium. Dinginkan hingga uap panasnya hilang, beri topping (kismis, kenari dan kayu manis bubuk) dan dinginkan dalam lemari es/kulkas. Siap disajikan dingin lebih nikmat.
Jika ingin menggunakan topping putih telur (dipanggang au bain marie):
6 putih telur
¼ sdt garam
1 sdt air jeruk lemon/nipis (membantu untuk menstabilkan kocokan putih telur, diskip juga boleh)
4 sdm gula pasir
2 sdm terigu
Cara membuat:
1. Kocok putih telur, garam dan air jeruk nipis sampai berbusa (setengah mengembang), masukkan gula pasir sedikit demi sedikit sambil terus dikocok sampai kaku. Masukkan terigu. Aduk rata perlahan dengan spatula. Masukkan ke dalam kantong segitiga (piping bag).
2. Semprotkan ke atas adonan klappertaart sampai cukup tinggi (tidak apa-apa sampai lebih tinggi dari permukaan pinggan atau cup alumuniumnya karena putih telurnya akan sedikit turun jika sudah keluar oven). Beri kismis, kenari dan kayu manis bubuk. Panggang dengan cara au bain marie sampai topping berwarna kuning kecoklatan.
* Jika ingin menggunakan tepung custard, tambahkan sebanyak 50 gram. Kurangi jumlah terigunya menjadi 50 gram dan maizenanya menjadi 50 gram juga (seperti resep Klappertaart Wilton)
Jenis klappertaart ini adalah klappertaart pudding yang makannya harus disendoki, buka dipotong-potong. Skarang sudah banyak variasi klappertaart, ada keju, blueberry, durian, tiramisu, dll. Tinggal qta kreasikan saja.
Alhamdulillah menggunakan resep ini juga kemarin aku membuat Pudding Talas Kelapa Muda (menggunakan olahan Talas Beneng~talas lokal dari Pandeglang). Khusus untuk yang pakai talas ini namanya dibuat bukan klappertaart agar lebih mudah dipahami oleh masyarakat disini. Penggunaan terigu aku hilangkan dan tepung maizenanya ditambah, juga ditambahkan talas kukus yang sudah dihaluskan. Hasilnya diuji cita rasa dan ditampilkan di acara Festival Pangan Lokal, Banten Expo 2010. Dari sekilas hasil data yang aku baca dari pangunjung, rata-rata bilang ENAK. Hanya saja ada juga pengunjung yang tidak suka aroma kayu manis (kayak bau obat katanya, hihihihiii…). Ada juga yang bilang aneh karena belum pernah tau dan belum pernah makan klappertaart, hehehee… Selain yang original kemarin juga buat yang keju (ditambahkan keju parut ke dalam adonannya dan menggunakan topping keju).
Yang pasti seru karena banyak yang minta kartu nama, padahal aku ga bawa kartu nama Ordinary Kitchen, ya sudah aku kasih nomor hape saja. Terus ada juga yang langsung tanya-tanya resep, sampai ada seorang ibu (maaf aku lupa namanya) dari perhotelan meminta aku bersedia sewaktu-waktu diminta untuk memberikan simulasi pembuatan klappertaart sebagai dessert kelas hotel , waaahhhhh…
Klappertaartnya juga dicicipi oleh Ibu Gubernur Banten, dibawa ke kediaman beliau oleh Bu Eneng (Kepala Badan Ketahanan Pangan Daerah) dan malamnya dapat sms dari Bu Eneng kalau Ibu Gubernur memuji dan bilang enak sampai tanya siapa yang bikin. Alhamdulillah, merasa bersyukur sekali dan pengalaman yang sungguh menyenangkan! ^_^